Membahas Krisis Myanmar KTT ASEAN di Jakarta, PM Thiland Tidak Hadir

Jakarta - Negara-negara Asia Tenggara akan membahas krisis di Myanmar dalam KTT ASEAN di Kantor Kesekretariatan ASEAN di Jakarta, Sabtu (24/4) mendatang. Meski demikian, Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha, memastikan tidak akan hadir dalam pertemuan tersebut.

Nantinya, Thailand akan diwakili oleh Wakil Perdana Menteri, Don Pramudwinai, yang juga menjabat sebagai menteri luar negeri. Thailand tak merinci alasan Prayuth absen.

"Beberapa negara lain juga hanya akan mengirim menteri luar negeri mereka," kata Prayuth dilansir Reuters, Selasa (20/4).

Sabtu lalu, Kemlu Thailand mengatakan, kepala junta militer Myanmar, Minutes Aung Hlaing, akan datang ke Jakarta.

Namun hingga kini, pemerintah Myanmar belum mengkonfirmasi.

Reuters berasumsi, kedatangan Aung Hlaing diragukan. Dalam masa pemerintahan militer sebelumnya, Myanmar biasanya diwakili oleh perdana menteri atau menteri luar negeri jika terdapat pertemuan regional.

ASEAN yang beranggotakan 10 negara telah mencoba menemukan solusi bagi Myanmar untuk keluar dari kekacauan. Hal ini terjadi setelah militer Myanmar menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi, pada 1 Februari.

Brunei, ketua blok ASEAN menyatakan keprihatinannya tentang situasi di Myanmar. Mereka menyerukan "semua pihak untuk menahan diri agar tidak memicu kekerasan lebih lanjut".

Romeo Jr. Abad Arca, asisten direktur divisi hubungan masyarakat Sekretariat ASEAN, mengatakan, KTT hari Sabtu akan berlangsung di bawah protokol kesehatan dan keamanan yang ketat.

Hingga Senin (19/4/2021), Brunei sama sekali tak berkomentar soal pertemuan khusus ASEAN di Jakarta.

Jelang KTT di Jakarta, kondisi di Myanmar makin memburuk. Media junta militer menyebut, sejak kudeta sudah 258 warga sipil tewas.

Beberapa LSM di Myanmar membantah laporan tersebut. Dari perhitungan mereka, korban jiwa mencapai lebih dari 700an orang.

Komentar